MAKNA WASIAT TAKWA KHUTBAH JUM'AT - PENYAMBUNG WARTA

Selasa, 12 September 2017

MAKNA WASIAT TAKWA KHUTBAH JUM'AT

''Bertakwalah kamu kepada Allah di mana pun kamu berada, ikutilah keburukan dengan kebaikan niscaya akan dapat menghapusnya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.'' (HR At-Tirmidzi).

SETIAP hari Jumat, kaum Muslim laki-laki diwajibkan shalat Jumat, yaitu shalat berjamaah dua rakaat yang didahului khotbah Jumat.

Salah satu Rukun Khutbah Jumat adalah wasiat takwa, yakni seruan kepada jamaah dari khotib untuk senantiasa bertakwa kepada Allah SWT.

Biasanya, khotib di atas mimbar menyampaikan seruan begini: "Ushikum waiyaya bitaqwallah..." (Aku wasiatkan kepada jamaah sekalian dan aku sendiri agar bertakwa kepada Allah).

Sebenarnya, tanpa mengucapkan kalimat tersebut pun, materi khotbah sendiri sudah secara implisit ataupun eksplitis berisi wasiat takwa. Materi khotbah umumnya berisi ajakan (dakwah) untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad Saw.

Kenapa Wasiat Takwa?
Kenapa harus ada wasiat takwa? Selain dicontohkan Rasul, umat Islam diperintahkan senantiasa tetap dalam keadaan beriman dan berusaha meningkatkan keimanan itu setiap saat.
  

"Wahai orang-orang yang beriman, berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya" (QS An-Nisaa': 136).

Sekilas, secara harfiyah, ayat di atas memerintahkan orang yang beriman untuk beriman: "Yaa ayyuhalladziina aamanuu aaminuu....Wahai orang-orang yang beriman, berimanlah...!" 

Lho, 'kan sudah beriman, kenapa diperintahkan beriman? Kira-kira, begitu pertanyaan kita.  

Menurut Tafsir Jalalain, makna "Hai orang-orang yang beriman, berimanlah kamu" adalah tetaplah beriman (kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada kitab yang diturunkan-Nya kepada rasul-Nya) Muhammad saw. yakni Alquran (serta kitab yang diturunkan-Nya sebelumnya).

Kita diwajibkan jangan pernah melepaskan keimanan itu. Kita juga diharuskan terus meningkatkan keimanan itu.


Menurut Tafsir Depag RI, pada ayat ini Allah SWT menyeru kaum Muslimin agar mereka tetap beriman kepada Allah, kepada Rasul Nya Muhammad saw. kepada Alquran yang diturunkan kepadanya, dan kepada Kitab-kitab yang diturunkan kepada Rasul-rasul sebelumnya.

Dalam QS. Al-Baqarah:1-5 dijelaskan ciri-ciri orang bertakwa, yaitu mereka yang beriman kepada Allah SWT, malaikat, para nabi/rasul, hari kiamat, sertya menunaikan shalat dan membayar zakat. Ciri-ciri orang bertakwa (muttaqin) dalam ayat tersebut sama dengan ciri-ciri orang beriman (umat Islam). Wallahu a'lam bish-shawabi.

sumber: risalahislam.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda